×

Makan Bergizi Gratis Wujudkan Indonesia Sehat dan Bersatu di Semangat Sumpah Pemuda

Oleh: Safira Kansha )*

Dalam semangat Sumpah Pemuda yang mengajarkan pentingnya persatuan dan tanggung jawab bersama membangun bangsa, pemerintah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadirkan langkah nyata menuju Indonesia yang sehat dan berdaya. Program ini bukan sekadar kebijakan gizi nasional, tetapi juga simbol kesatuan bangsa dalam memperjuangkan generasi yang lebih kuat, cerdas, dan produktif.

Program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu tonggak penting dalam pembangunan manusia Indonesia. Melalui program ini, anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui memperoleh asupan gizi seimbang yang tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga mencegah berbagai penyakit jangka panjang. 

Dukungan lintas sektor dari berbagai lembaga, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memperkuat komitmen pemerintah dalam membangun generasi yang bebas dari malnutrisi dan penyakit metabolik.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Prof. Luh Putu Indi Dharmayanti, menilai bahwa MBG merupakan strategi jangka panjang yang dirancang untuk memperbaiki status gizi masyarakat sekaligus menekan risiko penyakit tidak menular. 

Menurut Indi, peningkatan kasus diabetes, hipertensi, dan dislipidemia di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Tantangan ini membutuhkan intervensi berbasis ilmu pengetahuan dan kolaborasi lintas bidang agar penanganannya tidak bersifat parsial.

BRIN, melalui riset biomedis dan kebijakan gizi, berupaya menghadirkan inovasi yang mendukung keberhasilan MBG. Pendekatan ilmiah yang dikembangkan diarahkan agar program dapat berjalan efektif, menjangkau kelompok rentan, dan berkelanjutan di berbagai daerah. Upaya ini menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan dan kebijakan publik bersatu dalam satu semangat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Dari sisi legislatif, anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, menegaskan bahwa MBG adalah bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap masa depan bangsa. Ia memandang anak-anak dan ibu sebagai fondasi utama pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah melalui program ini memastikan bahwa generasi muda tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kesehatan fisik dan mental. Bagi Irma, anak yang sehat hari ini adalah calon pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan gemilang.

Lebih jauh, ia menilai keberhasilan MBG bergantung pada partisipasi masyarakat. Kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi seimbang harus tumbuh di tengah keluarga, sekolah, dan komunitas. Dengan dukungan masyarakat, program MBG dapat menjadi gerakan nasional yang menumbuhkan kebiasaan makan sehat dan memperkuat nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Staf Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Alwin Supriyadi, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menjalankan program ini. Menurutnya, keberhasilan MBG tidak hanya diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari seberapa besar program ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif untuk hidup sehat. Ia menilai bahwa MBG harus menjadi gerakan bersama yang melibatkan semua pihak.

Program Makan Bergizi Gratis mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Jika pada tahun 1928 para pemuda bersatu menyatakan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, maka kini persatuan itu diwujudkan dalam kerja nyata memastikan tidak ada anak Indonesia yang kelaparan atau kekurangan gizi. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat bekerja bahu-membahu demi tujuan yang sama: membangun bangsa yang sehat dan bersatu.

Selain memperbaiki kesehatan generasi muda, program ini juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Kegiatan produksi, distribusi, dan penyediaan bahan pangan lokal untuk MBG menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat desa dan pelaku usaha kecil. Dengan demikian, program ini bukan hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga memperkuat ekonomi rakyat dari bawah. Dalam konteks ini, MBG menjadi bentuk konkret ekonomi kerakyatan yang berpihak pada kesejahteraan bersama.

Program ini juga memperkuat integrasi sosial lintas daerah dan budaya. Di berbagai wilayah, pelaksanaannya melibatkan kolaborasi antara sekolah negeri dan swasta, lembaga keagamaan, serta organisasi masyarakat. Fenomena ini memperlihatkan bahwa semangat persatuan bangsa tidak sekadar slogan, melainkan nyata hadir dalam aksi bersama memberikan makan bergizi kepada anak-anak tanpa memandang latar belakang sosial.

Dalam pandangan pemerintah, MBG adalah investasi besar untuk masa depan. Setiap makanan bergizi yang disalurkan hari ini adalah fondasi bagi lahirnya generasi unggul di masa mendatang. Program ini menunjukkan bahwa kemajuan bangsa tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusianya.

Dengan dukungan riset yang kuat, kebijakan yang tepat, dan partisipasi masyarakat yang luas, Indonesia sedang menapaki jalan menuju bangsa yang sehat, produktif, dan bersatu. Semangat ini sejalan dengan nilai Sumpah Pemuda yang mengajarkan pentingnya bekerja bersama demi kepentingan nasional. 

Dalam konteks tersebut, Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya kebijakan pemerintah, tetapi juga wujud nyata tekad kolektif bangsa untuk membangun masa depan yang lebih baik — masa depan di mana setiap anak Indonesia tumbuh kuat dalam tubuh yang sehat dan jiwa yang merdeka.

Pengamat Kebijakan Sosial 

Post Comment