×

Program Rumah Subsidi Bantu ASN Miliki Hunian Baru

Oleh: Bara Winatha )*

Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan rakyat melalui program-program strategis. Salah satu yang kini semakin dirasakan manfaatnya adalah program rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), serta para pekerja swasta. Program ini diwujudkan melalui skema Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera berbasis Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dikelola Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bersama perbankan mitra seperti bank BJB.

Asisten Manajer Pembiayaan BP Tapera, Berdi Dwijayanto, mengatakan program KPR Sejahtera FLPP di Jawa Barat mencatatkan perkembangan yang sangat positif. Hingga pertengahan tahun 2025, jumlah penyaluran rumah subsidi mencapai puluhan ribu unit, seiring meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap akses kepemilikan hunian. Target nasional yang semula berada di angka 220.000 unit kini telah diusulkan untuk ditingkatkan menjadi 350.000 unit. BP Tapera secara aktif melakukan sosialisasi ke berbagai kabupaten dan kota demi meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terkait program ini.

BP Tapera bersama bank BJB menetapkan target penyaluran sebanyak 10.000 unit rumah subsidi di wilayah Jawa Barat. Program ini menyasar ASN, tenaga P3K, serta pekerja swasta di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Persyaratan penghasilan untuk mengakses program ini juga telah diatur, dengan batas maksimal Rp8,5 juta untuk ASN lajang dan Rp10 juta bagi yang telah berkeluarga, sedangkan pekerja swasta mengikuti kriteria Upah Minimum Regional (UMR).

Di Sukabumi, bank BJB menargetkan pembangunan hingga 100 ribu unit rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat belum memiliki rumah, termasuk ASN dan pekerja sektor informal. Dukungan bank BJB tidak hanya terbatas pada penyediaan pembiayaan, tetapi juga mencakup bimbingan dari awal proses, pemilihan lokasi, hingga penyusunan dokumen pengajuan KPR.

Tingginya harga tanah di pusat kota menyebabkan lokasi pembangunan rumah subsidi umumnya berada di daerah pinggiran, dengan jarak tempuh sekitar satu jam dari pusat kota. Rumah subsidi ditawarkan dengan harga maksimal sekitar Rp166 juta, dan disesuaikan dengan ketentuan wilayah. Hal ini dilakukan untuk menjaga keterjangkauan tanpa mengabaikan kualitas hunian.

Sementara itu, Analisis Unsur Pemasaran Program BP Tapera, Dena Ariyana, mengatakan bahwa pada tahun 2025 ini kuota rumah subsidi mengalami peningkatan signifikan dari sekitar 200 ribu unit menjadi 350 ribu unit. Peningkatan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi, sekaligus sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menuntaskan persoalan kepemilikan rumah, khususnya di kalangan ASN dan pekerja. 

Program ini juga mendapat dukungan kuat dari pemerintah daerah, seperti yang terlihat di Kota Padang. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Padang secara aktif menyosialisasikan manfaat program kepada para ASN. Kepala BKPSDM Kota Padang, Mairizon, menilai kehadiran BP Tapera sangat penting dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan, serta menjadi solusi konkret untuk mewujudkan rumah layak bagi para pegawai negeri dan pekerja formal lainnya.

Kepala Subdivisi Pemasaran Pembiayaan Tapera, Ikhsan Damali, menyampaikan bahwa FLPP dapat diakses oleh siapa saja yang belum memiliki rumah, baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, selama memenuhi kriteria kelayakan kredit. Ia menjelaskan bahwa program ini tidak hanya terbatas untuk ASN atau pekerja formal, tetapi juga terbuka bagi semua masyarakat berpenghasilan rendah yang layak secara finansial untuk mengakses kredit pemilikan rumah. Menurutnya, prinsip utama program ini adalah keterjangkauan dan keadilan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari subsidi yang diberikan oleh negara.

Pihak perbankan, seperti bank BJB, memiliki peran strategis karena menjadi bank pengelola payroll bagi banyak ASN dan P3K, yang secara otomatis memudahkan proses verifikasi dan penyaluran KPR. Selain itu, bank BJB juga menyediakan berbagai insentif tambahan melalui kerja sama dengan pengembang, seperti hadiah peralatan rumah tangga, untuk mendorong minat masyarakat membeli rumah subsidi.

Program FLPP juga selaras dengan visi besar pemerintah pusat, termasuk dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang mencanangkan pembangunan 3 juta rumah sebagai bagian dari strategi nasional perumahan rakyat. Dalam konteks ini, setiap langkah sinergis yang dilakukan oleh BP Tapera dan para mitra menjadi kontribusi nyata dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

Melalui peningkatan kuota, kemudahan prosedur, dan akses yang lebih luas, program rumah subsidi FLPP dinilai mampu menjadi solusi efektif dalam membantu ASN memiliki hunian baru. Tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah pinggiran dan kawasan berkembang, program ini memberikan harapan baru bagi ribuan keluarga Indonesia. Peningkatan kualitas hidup, kepastian tempat tinggal, dan dukungan pembiayaan yang terjangkau menjadi elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan produktif.

Program ini diyakini akan terus berlanjut dengan cakupan lebih luas, mencakup provinsi-provinsi lain yang memiliki kebutuhan perumahan tinggi. Komitmen bersama antara pemerintah pusat, daerah, lembaga keuangan, dan pengembang menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap ASN, P3K, dan pekerja Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama dalam memiliki rumah impian mereka.

)* Penulis merupakan pengamat sosial dan kemasyarakatan.

Post Comment