×

Highlight

Proyek Hilirisasi Serap Investasi Besar dan Buka Lapangan Kerja di Daerah pada Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Oleh : Rahmat Hidayat )*

Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai babak baru dalam strategi pembangunan nasional yang berorientasi pada nilai tambah dan kesejahteraan rakyat. Salah satu tonggak penting dalam perjalanan tersebut adalah percepatan proyek hilirisasi di berbagai sektor strategis. Hilirisasi tidak lagi sekadar jargon ekonomi, tetapi telah menjadi motor penggerak investasi besar, membuka lapangan kerja luas, serta memperkuat fondasi kemandirian ekonomi nasional. Pemerintahan Prabowo–Gibran secara konsisten mendorong agar sumber daya alam Indonesia tidak berhenti pada tahap ekspor mentah, melainkan diolah di dalam negeri untuk memberikan nilai tambah dan pemerataan manfaat bagi daerah-daerah penghasil.

Kebijakan hilirisasi ini terbukti berhasil menarik minat investor besar dari dalam dan luar negeri. Dalam setahun terakhir, sejumlah proyek strategis di bidang nikel, bauksit, tembaga, dan kelapa sawit berhasil mengamankan komitmen investasi bernilai ratusan triliun rupiah. Pemerintah mencatat, investasi pada sektor hilir mineral dan perkebunan meningkat signifikan berkat kepastian regulasi dan infrastruktur pendukung yang terus dibangun. Kepercayaan investor terhadap arah kebijakan nasional semakin tinggi karena pemerintah tidak hanya menyiapkan fasilitas fiskal, tetapi juga memastikan kepastian hukum, percepatan perizinan, serta keamanan investasi di tingkat daerah.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, mengatakan investasi di sektor manufaktur paling banyak menyerap tenaga kerja. Masyarakat diminta menyiapkan diri karena serapan tenaga kerja akan semakin tinggi. Berdasarkan data Kementerian Investasi, subsektor manufaktur yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri alas kaki dan kulit, industri makanan dan minuman (Mamin), industri elektronik dan komponen, serta industri otomotif.

Pembangunan pabrik pengolahan, kawasan industri, hingga infrastruktur penunjang membuka kesempatan kerja bagi ribuan tenaga kerja lokal di berbagai provinsi. Selain itu, para pelaku usaha kecil dan menengah turut menikmati manfaatnya melalui peningkatan permintaan jasa, logistik, serta kebutuhan konsumsi masyarakat yang meningkat seiring tumbuhnya aktivitas ekonomi. Pemerintah memastikan agar setiap proyek besar tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memberi manfaat sosial bagi masyarakat sekitar.

Selain menciptakan lapangan kerja, proyek hilirisasi juga memberikan multiplier effect bagi pembangunan daerah. Infrastruktur jalan, pelabuhan, dan listrik dibangun untuk mendukung aktivitas industri, sekaligus mempercepat konektivitas antarwilayah. Pemerintah menekankan pentingnya pemerataan pembangunan agar daerah penghasil sumber daya tidak lagi tertinggal. 

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran menargetkan program hilirisasi pertanian dapat menyerap 1,6 juta tenaga kerja dalam dua tahun, dengan investasi Rp 371,6 triliun. Produk pertanian yang berpotensi besar dapat menghasilkan nilai tambah bagi negara dan masyarakat yakni dari perkebunan, yakni kopi, kakao, mete, hingga kelapa dalam.

Kemudian pemerintah juga menunjukkan keseriusan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di tengah ekspansi industri hilir. Setiap proyek diwajibkan menerapkan prinsip industri hijau dan efisiensi energi, serta memastikan keberlanjutan sumber daya alam. Pendekatan ini mencerminkan visi jangka panjang pemerintahan Prabowo–Gibran dalam membangun ekonomi kuat yang ramah lingkungan. Melalui kerja sama lintas kementerian, pemerintah memperkuat pengawasan dan tata kelola industri agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan maupun konflik sosial. Transparansi dalam proses investasi menjadi kunci agar masyarakat turut mengawasi dan merasakan manfaat langsung dari setiap proyek.

Lebih dari itu, hilirisasi juga menjadi sarana untuk memperkuat kapasitas teknologi nasional. Pemerintah mendorong transfer pengetahuan dari investor asing ke tenaga kerja lokal, baik melalui pelatihan teknis maupun pengembangan riset bersama. Dengan demikian, hilirisasi tidak hanya berorientasi pada nilai tambah ekonomi, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Visi ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang menempatkan kemandirian teknologi sebagai pilar penting menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa hilirisasi adalah jalan menuju kedaulatan ekonomi bangsa. Ia menekankan pentingnya menjaga kekayaan alam Indonesia agar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. Wakil Presiden Gibran menambahkan bahwa hilirisasi tidak boleh hanya dinikmati oleh korporasi besar, tetapi juga harus membuka peluang bagi pelaku UMKM dan generasi muda daerah untuk terlibat dalam rantai pasok industri. Dengan dukungan regulasi dan kemudahan berusaha, pemerintah memastikan agar manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata.

Satu tahun bukan waktu yang panjang, tetapi cukup untuk menunjukkan arah baru pembangunan ekonomi nasional. Proyek hilirisasi yang digerakkan pemerintahan Prabowo–Gibran telah membuktikan diri sebagai strategi efektif dalam menarik investasi besar, membuka lapangan kerja, memperkuat teknologi, serta menggerakkan ekonomi daerah. Melalui hilirisasi, Indonesia tidak lagi hanya menjadi penonton dalam perdagangan global, tetapi menjadi pelaku utama yang mampu mengolah sumber daya sendiri untuk kesejahteraan rakyat. Dengan pondasi yang semakin kokoh, hilirisasi akan terus menjadi motor penggerak menuju kemandirian ekonomi dan kemakmuran bangsa di tahun-tahun mendatang.

)* Penulis adalah pengamat Ekonomi

Post Comment