Rayakan Semangat Pemuda, Pemerintah Mantapkan Masa Depan Lewat MBG
Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun masa depan generasi muda yang sehat dan produktif melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda, Presiden menegaskan bahwa semangat gotong royong yang diwariskan para pendiri bangsa kini diwujudkan dalam kebijakan yang nyata dan berdampak langsung bagi rakyat.
“Program ini lahir dari tekad kita untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat dan siap bersaing,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menjelaskan bahwa hingga Oktober 2025, program MBG telah menjangkau lebih dari 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Ia menilai pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras lintas sektor untuk memperkuat fondasi sumber daya manusia sejak dini.
“Anak-anak harus makan yang bergizi, karena mereka adalah masa depan bangsa,” kata Presiden.
Ia menambahkan, pemerintah akan terus memperluas jangkauan dan memastikan kualitas pangan agar manfaat program dirasakan merata di seluruh daerah.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa MBG bukan hanya program bantuan sosial, melainkan investasi strategis untuk mencetak generasi unggul yang akan memimpin Indonesia di masa depan. Ia menilai kesehatan dan gizi menjadi kunci keberhasilan pembangunan jangka panjang.
“Kalau gizi anak-anak baik, maka masa depan bangsa juga akan kuat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Gigi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, berujar Pemerintah terus mempercepat pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Alhamdulillah, sampai hari ini sudah ada 13.245 SPPG yang terbangun, dan kita sedang mengejar target 14.000 unit di akhir Oktober 2025. Serta 25.400 unit hingga akhir Desember untuk wilayah aglomerasi,” ujar Dadan.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat pembangunan SPPG di daerah terpencil dengan target 6.000 unit. Saat ini sekitar 4.770 unit telah terealisasi, dan sisanya akan segera diselesaikan.
Ini dilakukan agar seluruh masyarakat, termasuk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), dapat menikmati manfaat program MBG. “Dari sini kita memastikan makanan sampai tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran kepada penerima manfaat,” ucap Dadan.
”Kita berikan semangat, evaluasi capaian, dan sosialisasi SOP terbaru agar program SPPG ini bisa dijalankan lebih efektif,” katanya.
Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2025, pembangunan SPPG dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat. Keberadaan SPPG diharapkan menjadi tulang punggung pelaksanaan program MBG.
Post Comment