×

Sekolah Rakyat Hadir untuk Menyatukan Generasi Muda dalam Semangat Sumpah Pemuda

Delapan puluh tujuh tahun setelah Sumpah Pemuda dikumandangkan, semangat persatuan dan kebersamaan itu kembali dihidupkan pemerintah melalui langkah nyata di bidang pendidikan.

Salah satunya melalui Program Sekolah Rakyat, yang menjadi simbol upaya menyatukan generasi muda Indonesia lewat pendidikan yang merata, inklusif, dan berkarakter.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menjelaskanSekolah Rakyat kini telah berjalan di 165 lokasi dan akan terus diperluas.

“Program Sekolah Rakyat ini diinisiasi Bapak Presiden. Tahun ini 165 sekolah sudah berjalan dan akhir tahun akan diresmikan,” ujarnya.

Ia menegaskan, tujuan utama Sekolah Rakyat adalah memastikan seluruh anak Indonesia mendapat hak pendidikan yang sama.

“Bapak Presiden ingin semua anak-anak Indonesia berhak dan dapat bersekolah. Yang dulu tidak sempat sekolah karena kesulitan ekonomi, kini diberi kesempatan lagi untuk belajar dan berlatih keterampilan,” jelasnya.

Selain pendidikan, Sekolah Rakyat juga menyediakan pembinaan terpadu yang mencakup gizi, kesehatan, dan tempat tinggal layak bagi siswa.

Konsep ini diyakini mampu menjawab tantangan pemerataan pendidikan nasional sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong dan persatuan sebagaimana nilai luhur Sumpah Pemuda.

Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico menegaskan, program ini lahir dari kepedulian Presiden terhadap lambatnya penurunan angka kemiskinan dan tingginya jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS).

“Sebagian besar anak putus sekolah karena alasan ekonomi. Program Sekolah Rakyat diharapkan menjawab persoalan itu melalui pendidikan gratis berasrama yang komprehensif,” ungkapnya.

Pemerintah menargetkan pembangunan gedung Sekolah Rakyat secara permanen dimulai pada 2026 dan perluasan jangkauan hingga 2029.

Fase rintisan telah dimulai tahun ajaran 2025/2026 dengan memanfaatkan fasilitas negara yang direnovasi.

Apresiasi terhadap kebijakan ini datang dari Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Dalam kunjungannya ke Pacitan, ia menilai kehadiran Sekolah Rakyat sebagai wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah.

“Pacitan beruntung, artinya pendidikan di sini benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Ini harus kita syukuri dan ayo dukung bersama,” katanya.

Ibas menegaskan, pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa. Ia mengajak masyarakat memperkuat semangat gotong royong dan menanamkan nilai persatuan sebagaimana makna Sumpah Pemuda.

“Anak-anak kita harus tetap pintar dan berkarakter baik, karena dengan itu bangsa akan lebih maju,” ujarnya disambut antusias masyarakat.

Post Comment