Stimulus Ekonomi yang Diluncurkan Saat Sumpah Pemuda Jadi Lompatan Kemandirian
Jakarta – Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk menegaskan arah kemandirian ekonomi nasional. Presiden Prabowo Subianto meluncurkan paket stimulus ekonomi yang dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperkuat pondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kebijakan stimulus ini bukan hanya respon terhadap tantangan ekonomi global, tetapi juga langkah strategis menuju kemandirian bangsa. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat meningkat hingga 8 persen pada tahun 2029, naik dari kisaran 5 persen saat ini.
“Kita ingin rakyat kuat, ekonomi mandiri, dan masa depan Indonesia lebih berdaulat,” ujar Presiden.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Presiden menugaskannya untuk mengumumkan paket stimulus keempat tersebut sebagai bagian dari kesinambungan kebijakan fiskal pemerintah.
“Bapak Presiden meminta agar bantuan langsung tunai diberikan mulai Oktober hingga Desember 2025. Program ini akan menjangkau sekitar 140 juta penerima manfaat, di luar bantuan reguler dari Kemensos,” ungkap Airlangga.
Paket stimulus ekonomi keempat ini meliputi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Nasional dengan nilai Rp200.000 per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga penerima manfaat dari desil 1–4. Kebijakan ini diharapkan dapat menopang konsumsi rumah tangga berpendapatan rendah menjelang akhir tahun, sekaligus menjaga stabilitas daya beli di tengah ketidakpastian global.
Selain BLT, pemerintah juga menggulirkan Program Magang Nasional yang menjadi simbol investasi pada sumber daya manusia muda. Gelombang pertama diikuti 20.000 peserta pada Oktober 2025–Maret 2026, sedangkan gelombang kedua menargetkan 80.000 peserta hingga April 2026. Program ini memberikan uang saku setara UMP, jaminan sosial ketenagakerjaan, serta penempatan di sektor publik, industri strategis, dan UMKM.
“Program magang nasional ini adalah cerminan semangat kemandirian. Kita ingin generasi muda tidak hanya mencari pekerjaan, tapi siap menciptakan lapangan kerja,” jelas Airlangga.
Pemerintah memastikan penyaluran bantuan dilakukan melalui Bank Himbara dan PT Pos Indonesia, sementara pengawasan dilakukan secara digital oleh Kemenko Perekonomian dan Bappenas untuk menjamin efektivitas dan transparansi program.
Dari sisi moneter, Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juli Budi Winantya, menilai kebijakan pemerintah akan memberi dorongan kuat terhadap ekonomi nasional.
“Stimulus fiskal ini akan memperkuat momentum pemulihan ekonomi, terutama dari sisi belanja pemerintah dan ekspor,” ujarnya.
Juli menambahkan, dengan sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia, perekonomian nasional diperkirakan tumbuh di atas kisaran proyeksi 4,6–5,4 persen pada 2025 dan berlanjut meningkat pada 2026.
Peluncuran stimulus ekonomi yang diluncurkan saat Hari Sumpah Pemuda menjadi simbol penting: semangat kemandirian yang dulu digelorakan para pemuda kini diwujudkan dalam bentuk kebijakan nyata untuk memperkuat ekonomi bangsa. Stimulus ini bukan sekadar bantuan, tetapi lompatan menuju Indonesia yang lebih mandiri, berdaya saing, dan sejahtera.
Post Comment