Sumpah Pemuda, Bansos Dorong Generasi Muda Makin Berdaya dan Mandiri
Jakarta – Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, pemerintah melalui Kementerian Sosial menegaskan kembali komitmen untuk menjadikan bantuan sosial (bansos) bukan sekadar alat bantuan sementara, tetapi juga sebagai pintu masuk menuju kemandirian dan pemberdayaan generasi muda. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyampaikan bahwa program perlindungan sosial kini diarahkan untuk memperkuat daya saing masyarakat produktif agar tidak selamanya bergantung pada bantuan pemerintah.
Gus Ipul mengajak para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk memanfaatkan momentum ini guna meningkatkan kapasitas diri dan ekonomi keluarga. Menurutnya, bansos harus dipandang sebagai jembatan menuju pemberdayaan, bukan sebagai tujuan akhir.
“Ke depan saya ingin mengajak masyarakat di usia-usia produktif untuk tidak hanya berpikir tentang menerima bansos. Kita harus berpikir bagaimana pindah ke program pemberdayaan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa penebalan bansos dan tambahan jumlah penerima manfaat merupakan bentuk nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat di kelompok ekonomi bawah.
“Penebalan bansos dan perluasan jumlah KPM menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada rakyat di desil 1 sampai 4 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Ini bukti bahwa negara hadir untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” ujar Gus Ipul.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dengan total nilai Rp31,54 triliun akan difokuskan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Dengan alokasi Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan, pencairan dilakukan sekaligus sebesar Rp900 ribu bagi setiap penerima.
“Tentu minggu depan akan bertambah terus sampai tuntas bansos reguler. Sementara untuk yang Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) yang menyasar lebih 35 juta KPM ini sekarang tahap finalisasi pemadanan data,” katanya.
Ia menekankan bahwa bantuan sosial seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, bukan untuk hal-hal yang menyimpang dari tujuan program. Gus Ipul juga mengingatkan agar dana bantuan tidak disalahgunakan, seperti untuk bermain judi online, karena hal itu bertentangan dengan aturan dan melanggar ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan bahwa pemerintah terus memperluas program Kampung Berdaya sebagai upaya mengurangi kemiskinan dan menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat. Program ini, kata Agus Jabo, menjadi titik awal bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi lokal dan menciptakan peluang usaha baru.
“Ini starting point bagi masyarakat untuk menjadi lebih berdaya. Melalui Kampung Berdaya, kita dorong warga agar mampu berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya.
Agus Jabo menjelaskan, sektor peternakan menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan Kampung Berdaya karena memiliki potensi besar untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga. Ia juga menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan harapan Presiden agar masyarakat hidup bahagia dan sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
“Bismillah, semoga kolaborasi ini menjadi titik awal Kampung Berdaya di bidang peternakan. Ini awal, tapi kita buktikan bahwa semangat pemberdayaan itu terus berjalan,” kata Agus Jabo optimistis.
Dukungan terhadap kebijakan pemberdayaan sosial juga datang dari daerah. Kepala Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Abd Malik Faisal, menegaskan bahwa Pemprov Sulsel berkomitmen memastikan seluruh bantuan sosial disalurkan tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu yang tidak hanya meringankan beban ekonomi warga, tetapi juga menjaga martabat penerima manfaat, termasuk para eks penderita kusta agar tetap berdaya dan mandiri.
“Sesuai arahan dan petunjuk dari Bapak Gubernur, kami ingin memastikan tidak ada warga Sulawesi Selatan yang tertinggal. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup sekaligus memotivasi mereka untuk terus berkarya dan mandiri,” ujarnya.
Sesuai arahan Gubernur Sulsel, pihaknya melakukan pendampingan langsung serta monitoring oleh petugas sosial untuk memastikan distribusi bansos berjalan sesuai daftar penerima yang telah diverifikasi. Selain penyaluran bantuan non-tunai melalui rekening masing-masing penerima, petugas sosial juga memberikan bimbingan dan motivasi agar dana digunakan secara bijak dan produktif.
“Kami terus memperkuat kolaborasi agar bantuan sosial benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Malik Faisal.
Post Comment