Hentikan Narkoba! Kolaborasi Nasional Jadi Kunci Indonesia Bersih Narkotika
Jakarta – Koordinator Kelompok Ahli Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol. (Purn) Drs. Ahwil Luthan, S.H., MBA., M.M., menegaskan pentingnya langkah nyata untuk memberantas narkoba di Indonesia dalam sebuah talkshow yang diselenggarakan oleh Radio Elshinta, Senin (18/11). Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan strategi komprehensif yang harus dilakukan untuk menangani krisis narkotika yang terus membayangi bangsa.
Ahwil menyebut bahwa jumlah pecandu narkoba di Indonesia masih sangat tinggi dan menjadi perhatian serius. Ia menegaskan, “Pecandu narkoba di Indonesia cukup tinggi dan harus dilindungi. Rehabilitasi adalah salah satu upaya untuk menyelamatkan para pecandu dari belenggu narkoba.” Menurutnya, rehabilitasi merupakan solusi yang tidak hanya menyelamatkan individu tetapi juga berkontribusi pada upaya pencegahan jangka panjang.
Lebih lanjut, Ahwil menjelaskan tiga pilar utama dalam penanggulangan narkoba, yaitu pengurangan ketersediaan (supply reduction), pengurangan permintaan (demand reduction), serta treatment dan rehabilitasi. Strategi ini mencakup tindakan tegas terhadap pengedar narkoba, edukasi masyarakat untuk mencegah penggunaan narkotika, hingga perawatan intensif bagi mereka yang sudah menjadi korban.
Namun, Ahwil menyoroti kelemahan sistem pengendalian yang masih membuka peluang bagi peredaran narkoba, khususnya yang dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Ia menyampaikan urgensi reformasi sistem dan pengawasan yang lebih ketat. “Harus ada perbaikan sistem dan pengontrolan yang tepat agar pengedaran narkoba yang selama ini dikendalikan dari Lapas tidak terus menerus berlanjut,” tegasnya.
Dalam konteks kebijakan nasional, Ahwil mengapresiasi perhatian Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan pemberantasan narkoba sebagai salah satu prioritas dalam program Asta Cita. Ia menekankan rencana pembentukan satuan tugas khusus yang melibatkan seluruh kementerian untuk memastikan kolaborasi lintas sektor dalam menangani permasalahan narkotika. “Presiden ingin membentuk Satgas yang benar-benar mengoordinasikan semua kementerian sehingga tidak ada lagi yang acuh terhadap kasus ini,” katanya.
Tak hanya itu, Ahwil menegaskan bahwa sikap tegas pemerintah terhadap para pelaku kejahatan narkoba harus terus berlanjut. “Saat ini pimpinan sudah keras, semua oknum yang dinyatakan mengedarkan narkoba harus langsung ditindak. Kejahatan dapat terjadi karena ada niat dan kesempatan,” ujarnya. Ia mengingatkan pentingnya memutus rantai peredaran narkoba dari berbagai level, mulai dari pengedar kecil hingga jaringan internasional.
Melalui talkshow ini, BNN RI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas narkoba melalui pendekatan yang holistik. Masyarakat pun diharapkan semakin sadar akan bahaya narkoba dan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang bersih dari narkotika.
Post Comment