Program Angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) diharapkan menjadi solusi untuk membenahi transportasi umum di berbagai daerah wisata di Indonesia. Namun, data terbaru menunjukkan masih banyak tantangan yang harus diatasi.

Berdasarkan data Perum Damri, tingkat isian penumpang pada beberapa trayek KSPN masih rendah. Hal ini mengindikasikan adanya masalah dalam operasional dan pengelolaan angkutan KSPN. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain ketidakpastian jadwal, kurangnya sosialisasi, dan infrastruktur yang belum memadai.

“Program KSPN perlu diperluas jangkauannya dengan mengembangkan sekaligus membenahi angkutan umum di daerah wisata,” ujar Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha transportasi, dan pemangku kepentingan lainnya. Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain:

• Evaluasi rute dan jadwal: Rute dan jadwal perjalanan perlu dievaluasi secara berkala untuk menyesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.
• Peningkatan kualitas layanan: Fasilitas dan kenyamanan angkutan umum perlu ditingkatkan untuk menarik minat wisatawan.
• Sosialisasi yang intensif: Masyarakat perlu diberikan informasi yang jelas tentang keberadaan dan manfaat angkutan KSPN.
• Dukungan infrastruktur: Pemerintah daerah perlu menyediakan infrastruktur yang memadai untuk mendukung operasional angkutan KSPN.

mg