Menghargai Hasil Pilkada sebagai Proses Demokrasi
Kalimantan Barat – Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengimbau masyarakat untuk menghormati hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang telah dilaksanakan.
Ia menekankan pentingnya menghargai pilihan masyarakat sebagai bentuk penghormatan terhadap proses demokrasi.
“Saya kira kita harus menghargai pilkada yang dilaksanakan, kita harus memberikan hormat kepada pilihan masyarakat Kalbar yang memilih pimpinan untuk lima tahun ke depan,” ungkap Harisson.
Harisson juga menegaskan bahwa siapa pun pemimpin yang terpilih berdasarkan hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus diterima dengan lapang dada.
Ia berharap agar masyarakat, yang mungkin sebelumnya memiliki perbedaan pilihan, dapat kembali bersatu demi keharmonisan bersama.
“Siapapun yang terpilih oleh KPU harus kita hormati. Imbauan saya, setelah ini masyarakat kembali bersatu padu dalam keharmonisan membangun Kalbar,” tambahnya
Lebih lanjut, Harisson meminta masyarakat untuk memberikan dukungan penuh kepada pemimpin yang baru terpilih.
Menurutnya, dukungan tersebut sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pembangunan di daerah.
“Siapapun yang terpilih harus kita dukung, merekalah pemimpin kita yang sudah dipilih oleh masyarakat Kalbar,” ujar Harisson.
Sementara itu, Partai NasDem juga menyatakan penghormatan terhadap hasil quick count yang telah dirilis.
Sekjen NasDem, Hermawi Franziskus Taslim, menilai bahwa hasil sementara tersebut mencerminkan kematangan demokrasi, baik dari segi penyelenggaraan maupun partisipasi masyarakat.
Ia menyebut quick count sebagai panduan awal yang valid meskipun bukan hasil resmi dari KPU.
“Quick count adalah metodologi ilmiah yang diakui dalam dunia perpolitikan Indonesia. Meskipun bukan alat ukur resmi dari KPU, saya kira semua partai sekarang berpatokan kepada quick count sebagai pegangan awal,” jelas Hermawi.
Fenomena kotak kosong yang mencatat kemenangan di beberapa daerah juga mendapat perhatian.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Lolly Suhenty, meminta semua pihak untuk menghormati hasil tersebut.
“Kemenangan kolom kosong berarti itu adalah fenomena politik yang terjadi di daerah itu, dan itu harus dihargai. Ini bukan hal baru; sebelumnya juga sudah ada riwayat kolom kosong menang,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, Pilkada Serentak 2024 mencerminkan kematangan demokrasi di Indonesia.
Dengan berbagai pihak menunjukkan sikap saling menghormati hasil pemilihan, harapan akan terciptanya persatuan dan harmoni semakin kuat.
Masyarakat diimbau untuk terus mendukung pemimpin baru yang terpilih demi kemajuan bersama, serta menjadikan pilkada sebagai momentum membangun masa depan yang lebih baik.
****
Post Comment