Pakar Ajak Masyarakat Jaga Situasi Kondusif Jelang Pelantikan Presiden dan Dukung Program Prabowo-Gibran
Sejumlah pakar menyerukan pentingnya menjaga situasi kondusif jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Hal itu salah satunya disampaikan Pengamat politik Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago. Menurutnya, dukungan ini sangat penting demi menjaga stabilitas politik dan mencegah terjadinya guncangan di tengah proses pergantian kepemimpinan.
“Semua pihak harus mendukung transisi pemerintahan ini, termasuk elite politik, agar tidak terjadi guncangan politik dan Indonesia dapat stabil dalam melewati masa tersebut,” ujar Faisyal.
Ia juga menambahkan bahwa masa transisi ini penting untuk mencegah tumpang tindih kebijakan, sehingga program-program yang berjalan dapat tetap berlanjut hingga kabinet baru terbentuk.
“Masa transisi pemerintahan penting untuk memastikan program berjalan lancar hingga kabinet baru terbentuk, demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Faisyal menekankan pentingnya sinergi antara pemerintahan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, dukungan dari pemerintahan yang sedang berjalan dan pemerintahan yang akan datang dapat menjamin kelangsungan pembangunan yang telah dicapai selama ini.
“Dukungan dan sinergi antara pemerintahan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto bisa menjamin keberlangsungan pembangunan yang telah dicapai,” tegasnya.
Sementara itu, pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Izzudin Al Farras, memberikan apresiasi terhadap program Prabowo-Gibran, khususnya terkait kebijakan makan bergizi gratis.
Menurut Farras, program ini dapat memberikan efek pengganda bagi ekonomi, terutama jika melibatkan usaha kecil menengah (UMKM) lokal.
“Jika implementasi kebijakan makan bergizi gratis ini melibatkan UMKM dan ojol dalam kelima aspek tersebut, maka benar bahwa kebijakan ini akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang besar bagi perekonomian masyarakat,” ujar Farras.
Ia juga berharap penggunaan teknologi digital dalam program ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi, baik dalam hal ketepatan waktu maupun pengelolaan administratif.
“Pemanfaatan teknologi seperti penggunaan teknologi digital dapat membuat seluruh tahapan implementasi kebijakan program makan bergizi gratis menjadi lebih efektif serta efisien,” katanya.
*
Post Comment