×

Strategi Antikorupsi Prabowo: Membangun Pemerintahan Bersih dan Transparan

Oleh: Andika Pratama
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi dan membangun pemerintahan yang bersih serta transparan. Langkah-langkah strategis terus dilakukan guna memastikan praktik korupsi yang merugikan negara dapat ditekan secara signifikan. Dalam berbagai kesempatan, Presiden menekankan bahwa pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Dalam Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung (MA) Tahun 2024, Prabowo mengimbau para hakim untuk menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Para penegak hukum diminta untuk memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pengayom dan pelindung rakyat. Menurutnya, ketegasan dalam menindak kasus korupsi harus terus diterapkan untuk membangun peradilan yang berkualitas. Hakim harus berani menegakkan kebenaran, kejujuran, serta keadilan, sehingga supremasi hukum benar-benar dapat ditegakkan di negeri ini.
Pemerintahan yang bersih bukan hanya bergantung pada sektor yudikatif, tetapi juga memerlukan sinergi dengan berbagai institusi. Untuk itu, Presiden Prabowo memanggil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna membahas langkah konkret dalam pemberantasan korupsi. Arahan yang diberikan menekankan pentingnya hukum yang ditegakkan dengan benar, termasuk dalam memberantas praktik ilegal seperti penambangan tanpa izin dan lobi ilegal. Sinergi dengan kementerian dan lembaga lain diharapkan dapat memperkuat upaya dalam menegakkan hukum serta mencegah praktik korupsi sejak dini.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa strategi antikorupsi yang diterapkan oleh Presiden Prabowo tidak hanya bersifat retoris, tetapi juga diikuti dengan kebijakan nyata. Salah satu contoh nyata adalah operasi yang dilakukan oleh Polda Sumatera Barat dalam menindak pertambangan emas ilegal. Operasi ini membuktikan bahwa pemerintah tidak mentolerir aktivitas yang merugikan negara dan masyarakat, serta menegaskan bahwa segala bentuk penyimpangan akan mendapatkan tindakan tegas dari aparat penegak hukum.
Konsistensi Presiden Prabowo dalam memberantas korupsi juga terlihat sejak awal pemerintahannya. Pengamat Kebijakan Publik Anzori Tawakal menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Presiden dalam 100 hari pertama kepemimpinannya sejalan dengan pidato pertamanya saat pelantikan. Fokus utama tidak hanya pada sektor ekonomi dan kesejahteraan sosial, tetapi juga pada supremasi hukum. Komitmen ini terlihat dalam berbagai kebijakan yang telah diterapkan, termasuk dalam pengawasan tata niaga komoditas yang selama ini rawan terjadi praktik korupsi.
Prabowo juga menunjukkan perhatian khusus terhadap efisiensi anggaran negara. Kebijakan yang diambil bukan sekadar memangkas anggaran secara sembarangan, melainkan melakukan realokasi ke sektor yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Pengadaan alat tulis kantor, perjalanan dinas, serta seremoni di hotel yang menyedot banyak anggaran dialihkan ke program yang lebih esensial seperti peningkatan kesejahteraan rakyat. Hal ini menunjukkan bahwa strategi antikorupsi yang diterapkan tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara.

Pemerintahan yang bersih dan transparan juga membutuhkan dukungan dari seluruh elemen bangsa. Oleh karena itu, selain memperkuat sinergi antar-lembaga, transparansi dalam pengelolaan kebijakan juga terus ditingkatkan. Pemanfaatan teknologi digital dalam sistem birokrasi diharapkan dapat mengurangi potensi penyalahgunaan wewenang. Digitalisasi administrasi pemerintahan dapat meningkatkan akuntabilitas, sehingga setiap kebijakan dan penggunaan anggaran dapat diawasi dengan lebih baik oleh publik.
Selain itu, edukasi antikorupsi juga menjadi bagian penting dalam strategi yang diterapkan. Kesadaran masyarakat terhadap bahaya korupsi harus terus ditingkatkan agar budaya integritas dapat tumbuh di semua lapisan masyarakat. Melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi, diharapkan masyarakat lebih memahami bahwa korupsi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga berdampak negatif terhadap kesejahteraan sosial secara keseluruhan.

Salah satu contoh nyata dari kebijakan antikorupsi Prabowo adalah penanganan kasus tata niaga komoditas timah yang sebelumnya mendapat perhatian luas dari publik. Presiden tidak segan-segan untuk menyinggung kasus tersebut dalam pernyataan publiknya, yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menindak setiap bentuk korupsi tanpa tebang pilih. Sikap tegas ini juga menjadi sinyal bagi para pelaku usaha dan birokrat bahwa praktik korupsi tidak akan mendapat toleransi di bawah pemerintahan Prabowo.
Strategi antikorupsi yang diterapkan tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan. Efisiensi anggaran menjadi salah satu upaya utama dalam menutup celah korupsi di sektor pemerintahan. Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar pemborosan anggaran, seperti dalam pengadaan barang dan perjalanan dinas, dikurangi secara signifikan. Anggaran yang selama ini tidak efisien direalokasikan ke program-program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat, seperti penyediaan makanan bergizi gratis dan peningkatan layanan publik.

Keberlanjutan strategi antikorupsi Presiden Prabowo tidak hanya bergantung pada kebijakan yang diterapkan saat ini, tetapi juga pada komitmen jangka panjang yang melibatkan semua pihak. Reformasi birokrasi, peningkatan pengawasan internal, serta penegakan hukum yang tidak tebang pilih menjadi kunci utama dalam membangun pemerintahan yang benar-benar bersih. Dengan langkah-langkah yang telah diambil, harapan terhadap Indonesia yang bebas dari korupsi semakin nyata. Pemerintahan yang bersih dan transparan bukan hanya menjadi visi, tetapi sudah mulai menjadi kenyataan dalam kepemimpinan Prabowo Subianto.
*Penulis adalah Kontributor Jabar Trigger

Post Comment