Menguatkan Kebersamaan dan Kerukunan Saat Nataru
Oleh : Candra G
Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah momen istimewa yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Namun, di balik keceriaan yang biasanya hadir, terdapat tantangan untuk menjaga keharmonisan, baik dalam keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas. Kesibukan mempersiapkan berbagai aspek perayaan sering kali membuat hubungan antarindividu menjadi tegang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menjaga keharmonisan agar Nataru tidak hanya meriah, tetapi juga bermakna.
Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya menjaga keharmonisan dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah-langkah strategis diambil untuk memastikan perayaan berlangsung dengan lancar, aman, dan penuh semangat kebersamaan, salah satu yang dilakukan yaitu dengan himbauan dari mentri agama.
Pemerintah juga meningkatkan koordinasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk memastikan toleransi antarumat beragama tetap terjaga. Tempat ibadah, fasilitas umum, dan pusat keramaian dipantau dengan lebih intensif demi menciptakan rasa aman bagi semua pihak.
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengatakan seluruh elemen masyarakat penting menjaga keharmonisan dan memberikan dukungan, lakum dinukum waliyadin, perbedaan itu indah. Menjaga toleransi dan persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia menjadi kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati di tengah masyarakat yang majemuk.
Keharmonisan adalah dasar dari kebahagiaan dan ketenangan, terutama saat momen-momen besar seperti Nataru. Hubungan yang harmonis memungkinkan semua pihak untuk menikmati perayaan tanpa gangguan konflik atau tekanan emosional. Selain itu, menjaga keharmonisan juga memberikan kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih erat, berbagi kasih sayang, dan menciptakan kenangan indah bersama orang-orang tercinta.
Sementara itu, Polsek Kedungwaringin bersama Forkopimcam menggelar Rapat Koordinasi Lintas Agama di Aula Mako Polsek Kedungwaringin yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat. Kapolsek Kedungwaringin, AKP Aliyani, S.H mengatakan semua elemen masyarakat harus memupuk kerukunan antarumat beragama, menciptakan kenyamanan sosial serta pihaknya terus memastikan pengamanan dilakukan di setiap lokasi ibadah agar menjamin kelancaran perayaan Nataru.
Pemerintah melalui berbagai instansi terkait, seperti TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja, telah mempersiapkan langkah-langkah preventif guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Operasi lilin, yang digelar setiap tahun menjadi salah satu bentuk nyata komitmen dalam menjaga ketertiban.
Sama halnya dengan Kota Banjarmasin yang melakukan rapat Forkopimda guna membahas pengamanan perayaan Nataru yang tidak hanya difokuskan ke titik-titik keramaian, tetapi juga diperluas sampai ke perkampungan.
Sekertaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengatakan Forkopimda mengeluarkan instruksi pengamanan Nataru. Pihaknya berharap, dengan adanya instruksi tersebut, perayaan Natal dapat berjalan dengan khidmat. Begitu pula dengan perayaan pergantian tahun, berlangsung meriah dan aman.
Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat terus berupaya menjaga keharmonisan dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah-langkah strategis diambil untuk memastikan perayaan berlangsung dengan lancar, aman, dan penuh semangat kebersamaan.
Tidak hanya pemerintah, peran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga keharmonisan saat Nataru. Setiap individu diharapkan dapat berperan aktif dengan menjaga sikap saling menghormati, menghindari provokasi, serta berkontribusi dalam menciptakan suasana yang kondusif.
Anggota DPRD Kabupaten Balangan, Saiful Arif mengatakan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menciptakan suasana aman dan kondusif, terutama di tengah keramaian dan kegiatan sosial yang kerap mewarnai perayaan Natal dan Tahun Baru. Pentingnya masyarakat untuk tetap solid, menghargai perbedaan, dan menjadikan perayaan ini sebagai simbol persatuan dan kedamaian di tengah berbagai dinamika kehidupan.
Kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang menjadi salah satu cara untuk mempererat persatuan. Dialog antarumat beragama dan gotong-royong dalam mempersiapkan perayaan juga dapat memperkuat rasa kebersamaan. Dengan saling menghargai tradisi dan perayaan masing-masing, masyarakat dapat menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah. Kebersamaan dalam keberagaman adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan
Mengantisipasi meningkatnya mobilitas masyarakat selama Nataru, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan menggunakan transportasi umum jika memungkinkan. Kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di berbagai titik rawan kemacetan untuk mengurangi kepadatan di jalan raya.
Bagi para pelaku usaha, khususnya di sektor pariwisata dan perhotelan, diharapkan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan tetap mematuhi keamanan dan protokol kesehatan. Hal ini penting untuk menjaga kenyamanan para wisatawan yang datang berlibur selama Nataru.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani mengatakan pentingnya pengaturan lalu lintas yang meliputi system satu arah (one way) dan system lajur pasang surut/tidal flow (contra flow), hal tersebut dilakukan demi menciptakan kelancaran arus lalu lintas agar semua masyarakat yang berpergian merasakan kenyamanan dan keamanan dengan mengutamakan keselamatan.
Momentum Nataru merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan makna persatuan dan kebersamaan. Dengan saling bekerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, perayaan Nataru dapat menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan di tengah keberagaman bangsa. Mari kita jaga keharmonisan ini sebagai wujud nyata cinta kita kepada tanah air. Selamat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh damai dan sukacita.
)* Penulis adalah kontributor Jeka Media Institute
Post Comment