×

Pemerintah Tingkatkan Kolaborasi Jaga Stabilitas Pangan Selama Ramadhan

Oleh: Aristika Utami
Pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas pangan agar kebutuhan masyarakat tetap terjamin, terutama dalam menghadapi lonjakan konsumsi selama bulan Ramadhan. Upaya ini penting untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan demi mencegah kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar, yang sering terjadi akibat meningkatnya permintaan masyarakat selama bulan suci.

Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah meningkatkan kolaborasi antara kementerian, lembaga negara, dan sektor swasta. Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup, harga yang terjangkau, dan distribusi yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Kolaborasi ini juga membantu mengurangi dampak inflasi, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah yang rentan terhadap fluktuasi harga.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa pihaknya memastikan operasi pasar akan terus diperluas guna menjaga keterjangkauan harga pangan. Operasi pasar ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, dan Satgas Pangan. Menurutnya, sinergi antar kementerian menjadi kunci dalam memastikan distribusi pangan yang efisien hingga ke daerah terpencil.

Dalam menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah melakukan monitoring fluktuasi harga secara berkala di pasar-pasar tradisional maupun ritel modern. Intervensi dilakukan melalui operasi pasar dan pasar murah di beberapa daerah yang dinilai rawan mengalami lonjakan harga. Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi cepat bagi masyarakat yang membutuhkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
PT. Pos Indonesia turut mendukung kegiatan operasi pasar pangan murah. Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi mengatakan bahwa pihaknya berperan aktif dalam membantu proses logistik guna mendukung distribusi pangan yang merata. Dengan jaringan logistik yang luas, Pos Indonesia memastikan bahan pangan bisa menjangkau masyarakat di wilayah terpencil dan pelosok.

Kolaborasi antar kementerian seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan terus ditingkatkan untuk memastikan rantai pasokan pangan berjalan lancar. Misalnya, dalam menjaga kestabilan pasokan daging sapi dan ayam, pemerintah bekerja sama dengan peternak dan pengusaha pangan agar stok mencukupi. Program penyuluhan kepada peternak juga diperkuat untuk memastikan kualitas dan kuantitas produksi tetap terjaga.
Holding BUMN Pangan, ID FOOD turut menggelar Operasi Pasar Pangan Murah selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idulfitri 1446 H/2025 M. Operasi pasar tahap awal akan berlangsung di enam provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dengan menyediakan produk pangan unggulan seperti daging kerbau, gula konsumsi, dan minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Sis Apik menambahkan bahwa ID FOOD juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar pelaksanaan operasi pasar berjalan efektif dan tepat sasaran.
Selain peran pemerintah, sektor swasta juga memainkan peran penting dalam distribusi pangan, peningkatan produksi, dan pengawasan harga. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk menghindari ketimpangan pasokan pangan. Perusahaan distribusi besar dan jaringan ritel modern mendukung program pemerintah dengan menyediakan paket bahan pokok dengan harga terjangkau di berbagai lokasi.

Sekretaris Perusahaan Perum BULOG, A. Widiarso mengatakan bahwa BULOG menjalankan program penyerapan gabah dan beras guna mendukung kesejahteraan petani. Dengan memasuki masa panen raya, BULOG aktif menyosialisasikan kebijakan pemerintah bahwa harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 6.500,-/kg sebagai langkah nyata menjaga keseimbangan harga dan meningkatkan pendapatan petani.
Program penyerapan gabah ini tidak hanya membantu petani, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menjaga stok beras nasional. BULOG memastikan beras yang diserap dari petani akan disalurkan melalui operasi pasar dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Dengan langkah strategis ini, BULOG optimistis dapat menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan di seluruh Indonesia, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional selama bulan Ramadhan.

Pemerintah juga terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga stabilitas harga pangan. Kampanye edukasi mengenai belanja bijak dan pembelian sesuai kebutuhan terus digencarkan. Masyarakat diimbau untuk menghindari pembelian dalam jumlah besar secara berlebihan yang berpotensi menimbulkan kelangkaan di pasar.
Kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat diharapkan dapat memastikan pasokan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas selama Ramadhan. Upaya ini mendukung masyarakat agar dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk tanpa khawatir akan lonjakan harga pangan.
Pemerintah menegaskan bahwa langkah-langkah ini adalah bentuk nyata keberpihakan kepada masyarakat, terutama kelompok rentan. Dengan kerja sama semua pihak, stabilitas pangan selama Ramadhan dapat terwujud, mendukung terciptanya ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Post Comment